Kronologis Penganiayaan Terhadap Ceng Emon, Mama Santiong

advertise here
Kronologis Penganiayaan, Ceng Emon, Mama Santiong, Cicalengka, Bandung
Peristiwa penganiayaan terhadap ceng emon pimpinan pondok pesantren al-hidayah Sabtu pagi mendapat perhatian kaum muslim, terutama muslim Jawa Barat. 

Berdasar tulisan tangan dari pihak pondok pesantren, inilah kronologis kejadian yang menimpa sang ulama yang memiliki nama lengkap K H Umar Basri.

Seperti biasanya Mama Santiong selaku imam dan pimpinan di pondok pesantren al-hidayah itu menjadi imam pada shalat shubuh di mesjid lingkungan pondok pesantren. Selepas shalat shubuh, sang imam melanjutkan amalan dzikirnya. 

Para santri berangsur satu persatu meninggalkan mesjid untuk mengaji di madratsah. Namun menurut keterangan salah seorang santri al-hidayah, terdapat seorang pria berkaos biru yang diduga ikut shalat disana. Maka, tinggallah berdua di mesjid itu, sang kyai dengan orang tak dikenal.


Di saat itulah, pada hari Sabtu tanggal 27 Januari 2018 sekira jam 05.30 WIB, lelaki tidak dikenal tersebut menendang mimbar dan berteriak-teriak "ieu mah pinarakaaen, nu didieu pinarakaeun (terjemah: ini calon neraka, semua yang ada di sini akan masuk neraka)".
Tidak berhenti di sana, lelaki tersebut dengan membabi buta memukuli ceng emon sehingga terluka parah. Bahkan cipratan darah pun nampak di dinding dan lantai mesjid.  


Lihat: Kondisi Ceng Emon Setelah Dianiaya Orang Tak Dikenal

Lihat Kondisi Ceng Emon Setelah Sadarkan Diri

Click to comment